CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Wednesday, January 14, 2009

Pemboycotan yang dilematis

Masalah boycott produk2 israel memang dilematis. Kemarin saja saat saya membawa daftar produk yang harus diboikot, teman-teman ada yang ragu apakah dengan memboycot produk-produk tersebut akan berpengaruh terhadap Israel. Toh, kita hanya membeli nama dan keuntungan yang dihasilkan tidak akan masuk ke kantong mereka.Yang ada nanti malah perekonomian indonesia yang akan ambruk.

Pendapat orang boleh berbeda-beda, tetapi menurut saya cara ini adalah satu jalan paling mudah yang bisa kita tempuh untuk memberikan dukungan kita terhadap saudara-saudara kita di Palestina dan gaza pada umumnya. Kita mungkin hanya membeli nama, tapi uang yang digunakan untuk membeli nama tersebut yang telah membangun kekuatan Israel untuk menghancurkan Palestina. Uang yang kita keluarkan untuk membeli McD misalnya, adalah uang yang digunakan untuk menutup uang yang dikeluarkan oleh pemilik McD di Indonesia untuk membeli nama. Itu sama saja kita memberikan uang kita kepada para pendukung Israel.

Masalah boycott yang malah akan merugikan negara kita sendiri sbenarnya tidak seratus persen benar. Bagaimana tidak, dengan boycott akan memacu pertumbuhan ekonomi lokal. Masyarakat yang dulu lebih suka membeli produk-produk asing akan beralih menggunakan produk dalam negeri yang dipercaya. hal itu akan memacu masyarakat Indonesia untuk membuka lapangan usaha baru. Misalnya saja kosmetik, saat ini banyak wanita yang lebih suka menggunakan kosmetik produksi asing (termasuk saya,hehe), dengan adanya pemboycotan ini maka kita bisa beralih untuk mencoba kosmetik buatan dalam negeri. Dengan begitu produk dalam negeri juga bisa berjaya di Indonesia, begitu pula dengan perekonomian rakyat.

Hal itulah yang selama ini menjadi dilema beberapa orang untuk ikut dalam aksi boycott. Hal kecil seperti ini akan meruntuhkan israel sedikit demi sedikit jika kita bersatu untuk mendukung saudara kita yang bahkan di ytanahnya sendiri tidak dapat hidup damai. Tetapi, semua ini memang individual. Bagi yang percaya bahwa boycot merupakan jalan yang terbaik maka marilah sama2 kita boycot. Bila tidak, tidak masalah. Toh, manusia punya hak asasi untuk mengatur barang apa yang ingin dia gunakan.

Wallahualam bissawab.

0 komentar: